Siapa yang tidak mengenal Oprah Winfrey? Wanita kulit hitam berkewarganegaraan AS ini memiliki daya tarik luar biasa. Kemampuan berkomunikasi dan memiliki daya juang yang tinggi. Salah satu aktivis perjuangan antikekerasan terhadap wanita dan diskriminasi ras menjadikan Oprah sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia (versi majalah Time). Berita mengenai Oprah Winfrey selalu menarik perhatian publik dunia. Ada lebih baiknya kita mengenal dahulu mengenai sisi lain dari Oprah, yakni masa kecil sampai sebelum dia menjadi wanita yang terkenal di dunia seperti ini.
Masa kecil Oprah, yang mempunyai nama lengkap Oprah Gail Winfrey ini seperti anak-anak kulit hitam yang hidup dengan ekonomi yang tidak besar. Oprah dilahirkan pada tanggal 29 Januari 1954 di Kosciusko, Mississippi. Dia melewati 6 tahun kehidupannya disana bersama neneknya yang keras, lalu setelah itu pindah ke Milwaukee, Wisconsin bersama Ibunya.
Masa awal remaja Oprah Winfrey tidaklah bagus, pada usia 9 tahun dia mengalami pelecehan dari sepupunya yang berusia 19 tahun. Pada usia 14 tahun, dia hamil dan bayinya meninggal tidak lama setelah dilahirkan. Oleh karena kebiasaan Oprah yang sering keluar rumah, maka Ibunya mengirimkan dia ke tempat Ayahnya di Nashville.
Berawal dari sinilah, kehidupan Oprah mulai berubah. Meskipun awal-awal tinggal bersama Ayah dan Ibu tirinya berat, akan tetapi dia dapat melewatinya. Oprah menjadi perhatian teman-teman bahkan guru-guru di sekolahnya. Pada usia 16 tahun, Oprah menempuh perjalanan ke Los Angeles untuk menjadi pembicara di suatu gereja.
Pada usia 17 tahun, dia memperoleh pekerjaan pertamanya di dunia pertunjukan sebagai penyiar berita di stasiun radio lokal. Mereka bahkan membayarnya $100 per minggu, yang terhitung besar buat siswa sekolah menengah pada tahun 1970-an. Pada usianya yang ke-19, ia ditemukan oleh sebuah stasiun televisi di Nashville untuk dipekerjakan sebagai wartawan dan penyiar berita.
Awal Karir Dan Puncak Kejayaan
Tahun 1976, Oprah menjadi pembawa acara di Baltimore dan kemudian dipromosikan sebagai pemandu acara bincang-bincang pagi yang bernama People Are Talking (Orang-orang Mulai Berbicara).
Pada 1984, Oprah mendapatkan terobosan besar. Dia diminta menjadi pemandu acaranya sendiri di sebuah Chicago. Acara A. M. Chicago mengudara pada waktu yang sama dengan acara Phil Donahue Show yang populer. Tetapi tidak butuh waktu lama bagi Oprah untuk menurunkan Phill dan takhtanya. Dalam waktu singkat dia menjadi bintang di 120 kota besar di seluruh Amerika.
The Oprah Winfrey Show membuat debut nasional pertamanya pada tahun 1986, dan meraih sukses dengan cepat dengan menjadi pertunjukan yang paling populer di televisi, menjadikannya wanita kulit hitam yang bangkit dari kemiskinan dan menjadi bintang dengan bayaran tertinggi.
The Oprah Winfrey Show menjadi talk show nomor satu saat itu, acara ini di tonton oleh 48 juta pemirsa setiap minggunya di Amerika dan disiarkan secara internasional di 126 negara. Bahkan hingga saat ini, Oprah Winfrey menjadi salah satu ikon pembawa acara talk show terbaik di dunia. Oprah Winfrey tidak hanya merambah di bisnis televisi saja, tetapi juga merambah ke dunia media cetak dengan menjadi pendiri sekaligus Direktur Editorial dari majalah O, The Oprah Magazine yang didirikannya pada tahun 2002 kerjasama dengan Majalah Heart.
Kepercayaan
Banyak yang menduga bahwa Oprah Winfrey adalah seorang Kristiani yang taat. Akan tetapi, pada sekitar pertengahan tahun 2008, orang-orang Kristiani di dunia tersentak dengan sebuah video Youtube mengenai dukungan Oprah Winfrey terhadap salah satu buku yang ditulis oleh Eckhart Tolled dengan judul "New Earth".
Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan salah seorang audience-nya pada saat itu, Oprah menyatakan bahwa Yesus bukanlah satu-satunya jalan keselamatan.
Pemikiran ini didapat oleh Oprah pada waktu muda (berusia akhir 20-tahunan, red) saat menghadiri suatu kebaktian. Hamba Tuhan yang menjadi pembicara di kebaktian tersebut, mengatakan bahwa ‘Tuhan adalah Tuhan yang cemburu'. Akhirnya dia membuat kesimpulan dengan membuka pikirannya bahwa ada kumpulan Tuhan. Akhirnya dia menganggap bahwa Tuhan senang menolong dirinya agar dia bisa membuatnya mengabaikan Tuhan yang lain. Pikiran inilah yang terus dipegangnya sampai sekarang ini.
"Tuhan adalah lebih pada apa yang kita rasakan, bukan mengalami apa yang kita percayai. Jika agama Anda lebih menekankan kepada mengalami apa yang Anda percayai... jadinya Tuhan tidak benar-benar ada," kata Oprah menjelaskan pada sesi seminar itu.
Kontroversi yang dibuat oleh Oprah, baik itu dilakukannya secara sengaja atau tidak, janganlah juga membuat umat Kristiani memberikan suatu cap jelek kepadanya. Mari kita terus berdoa bagi Oprah, agar setiap kata-kata maupun perbuatannya tidak hanya sekedar baik dan menggugah hati manusia saja, tetapi juga mencerminkan kasih dan kebenaran dari Yesus Kristus.
Sumber : berbagai sumber/bm